Selamat Hari Lahir KMBY


Saya tidak merasakan bagaimana susah dan rumitnya melahirkan bayi bernama KMBY 19  tahun lalu. Saya juga tidak merasakan bagaimana membesarkan sosok itu hingga kini berusia "dewasa". Tetapi cerita dan penuturan dari sesepuh-sesepuh KMBY  membuat saya tahu proses kelahiran itu terjadi, serta bagaimana organisasi ini menghabiskan umurnya. 


Yang saya tau KMBY adalah rumah dan keluarga pertama yang menerima saya di kota kenangan ini. Tidak ada yang saya rasakan selain turut berproses di dalamnya, dengan segala corak dan warnanya. tempat menukar cerita dengan tawa, berbagi haha-hehe kehidupan, muara semua persoalan yang tak bisa saya daur ulang sendiri.


Meskipun, di KMBY hanya hidup dengan ala kadar dan sekadarnya: sekedar bernafas dengan sesaknya, berjalan maju dan mundurnya, tidur dan liurnya, dan sekadar-sekadar lain yang bukan sebenarnya.


Walaupun sekadar, ia tak boleh direcehkan. Sebab, sebanyak apapun pengalaman luka yang diderita manusia, mereka tetap amatir dalam masalah menyembuhkan. Karena mata manusia tak selaut seperti kelihatannya. Kadang butuh ditumpahkan untuk meluangkan ruang sesak bagi oksigen kehidupan.


Dahulu ketika pertama kali sampai di rumah sederhana ini saya sempat memiliki asumsi "Tidak ada yang istimewa dari KMBY". Namun, perlahan asumsi itu mulai bergeser. Sebagaimana cinta, ia sanggup hadir di manapun: melintas waktu, melipat ruang, meliputi semua keadaan. Karenanya ia bisa ada di tiap tawa maupun airmata, di seluruh duka ataupun bahagia.


Kadang ia menjelma pada canda di antara kami, pada pembagian batas kekuasaan di hamparan nasi, pada silat pendapat tentang hal sepele, pada cengar-cengir bagi mereka yang merasa dianiaya oleh keadaan, dan hal-hal aneh sejenis.


Cinta hanya memberi kita kehidupan, bukan keabadian. Maka tak ada yang selalu bahagia sebagaimana surga, atau sengsara seperti neraka. 


Sadar atau tidak, segala hiruk-pikuk kekeluargaan di atas. Telah membuat saya berusaha untuk dewasa, meski tak sepenuhnya (hehe). Memang KMBY bukan satu-satunya jalan menjadi dewasa meski di dalamnya pasti dilatih menjadi dewasa.


Meski belum satu tahun saya secara aktif dan hidup di dalamnya, tetapi saya kira butuh ratusan halaman untuk mengisahkannya. Itupun, masih ada rasa yang tak akan mampu ditintakan.


Kini usiamu (KMBY) sudah dewasa, sejarah telah berubah. Tantangan terbesarnya adalah masihkah di 50 tahun mendatang kau tetap bertahan dan berdiri tegap menyambut mahasiswa-mahasiswa baru yang masih lugu dan ingusan?


Era ini adalah era hobi. Era poligami Organisasi, Komunitas-komunitas hobi akan menjadi lawan terberat. Mereka sungguh solid. Memang tak akan berhadapan langsung denganmu, tetapi yakinlah itu mengikis daya tarikmu. Kasarnya, pada saatnya akan mensleding dirimu. Namun begitu, saya yakin perjalanan panjangmu dengan segala asam-garam keorganisasian tak akan mudah merobohkanmu. 


Selamat hari lahir KMBY yg ke 19.

0 Komentar